SEJARAH DESA KEDUNGGADING

         Desa Kedunggading memiliki sejarah panjang yang berakar pada kehidupan masyarakat agraris yang telah menetap sejak puluhan tahun lalu. Berdiri dari semangat kebersamaan dan gotong royong, desa ini berkembang seiring perubahan zaman, namun tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi yang diwariskan oleh para leluhur. Dari cerita lisan hingga peninggalan budaya, setiap sudut desa menyimpan kisah yang menjadi identitas dan kebanggaan warganya.

         Kata Kedunggading berasal dari kata “Kedung” dan “Gading”. Kedung adalah istilah dalam bahasa Jawa yang merujuk pada bagian sungai yang dalam dan membentuk kolam alami. Sedangkan Gading adalah sebutan untuk bambu kuning. Dahulu di tempat tersebut terdapat kedung yang dalam dan banyak bambu kuning yang tumbuh (Gading) sehingga tempat tersebut dinamai Kedunggading.

        Desa Kedunggading pada awalnya merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Gemuh. Dimana hanya terdiri dari satu wilayah desa. Untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat, Desa Kedunggading akhirnya dibagi menjadi lima wilayah kering (saat ini disebut dusun) yaitu Kering Kmituwo 1, Kering Kmituwo 2, Kering Kmituwo 3, Kering Kmituwo 4, Kering Kmituwo 5.

        Pada tahun 1937 kepala Desa dijabat oleh Bapak Merto Senjoyo (Mbah Gendeng). Pada tahun 1942 diadakan pemilihan Kepala Desa dan yang dipercaya untuk menjabat sebagai kepala Desa adalah Bapak Murno, yang menjabat hingga tahun tahun 1974. Selanjutnya pada tahun 1975-1985 Desa Kedunggading dipimpin oleh Bapak Basri, dengan carik/sekdes Bapak Sutikno. Pada tahun 1985 kepemimpinan Desa Kedunggading beralih kepada Bapak Suripto. Seiring dengan kepala desa yang terus berganti Desa Kedunggading terus berkembang dan semakin maju.

         Sejak tahun 2001 Desa Kedunggading beralih wilayah pemerintahan dari yang awalmya merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Gemuh menjadi bagian dari Kecamatan Ringinarum. Sejak tahun 2022 hingga saat ini Desa Kedunggading dipimpin oleh Bapak Kafidlin. Saat ini Desa Kedunggading terbagi menjadi lima dusun yaitu Kedungwungu, Tapak Timur, Tapak Barat, Gading, dan Cabean.